Rabu, 30 November 2016

Puisi Salama Elmie dalam KabarMadura Koran Kabar Edisi 4 / 8 / 2015



Basmalah diawal Jalan

Dari perkampungan inilah
cerita akan cinta dan kedamaian
mengisi kebahagian dan juga kerinduan
akan lahir sebangai sejarah

entah dari ujung mana
kita akan memulainya
memahami setiap detik
berdengup di jantung
membuatku semakin berjalan didalamnya

jalan ku akrapi
agar kita tak lagi tersesat
di arah yang tak pernah kita temui

mari kita tinggalkan arah jalan berbeda itu
mulai menghitung kesepian teramat dalam 
maka izinkan aku mengucap basmalah
sebelum langkah kakiku memulaimya.

Madura 2014

Do’a Perkampungan

Angin sampai ke dada
memahami detak jantung bersama sepi
gigil dalam genggaman
mengeja perasaan
musim menabur luka
semua terasa nyeri
menjalani setiap detak kehidupan

di perkampuangan
aku telah menemukan sepi  
dari kesekian kalinya
melihat orang –orang  berlalu lalang
merantau mencari uang
di kota
yang dulu tak pernah ia kenali

jalan memberi kabar atas kesepian
menemukan huruf waktu tersesat
di ruang masa lalu

matahari tanpak lesu
merindukan keramaian
di tinggalkan oleh mereka
hanyalah daun-daun gugur
dan pohon tak yang lagi berbuah

sementara aku
mengeja perkampuangan ini sengatlah resah
ketika keramain perkampungan tak lagi dibangun

Madura 2014

Ku Lihat Tangis Di Wajahmu

kulihat tangis diwajahmu
ketika purnama benar-benar sunyi
sekepal jantungmu berdengup
mengajari menyimak setiap kata
menjelmakan namamu

untuk memahamimu
mengharuskan ku membaca dan berpulang ke kampung halaman
meski ada sebentuk luka
di sana jiwamu menari
di lembah paling sunyi

sementara jiwa berlari
mengejar setiap detak gemetar
diruang kau hadiahi rindu

aku mencoba memberi puisi dalam jiwa
agar  luka tak begitu dalam
memunguti rasa takut
menjelma didadamu

maka sampai disini saja
kau termenung dan takut
pada setiap jalan berliku
sebab air matamu bukan untuk ketakutan
melainkan untuk merinduiNya

jogja 2014 

Bulan Sabit Sebelum Kepulangan

Telah kusampaikan
setelah meninggalkan tangis bayang

seperti lengkung alismu
menyampaikan segala kerisauan
dan segala luka

diruang kedamaian aku merasakan sepi dalam kesepian
jiwaku merapal setiap kepulangan mu
tanpa menerpa kenangan
dan rindu kau tanam dalam sepi
gigil dalam genggaman

dari ketiadaan inilah
aku belajar menata segala rasa
tercipta dalam kehidupan
mengamini setiap do’a
yang ku eja
setiap kali aku mengenangmu dalam kenangan 

dari rasa sepi inilah
akan ku eja setiap detak semesta dalam jiwa.
agar aku benar-benar ada

Jogja 2014


0 komentar