Pelan-pelan
semua berlari
meraih
kemenagan yang tak pasti
perlahan anginpun
berlalu
menatap dalam-dalam
tanda tanya
tentang
semesta
yang terbatas
akan ruang dan waktu
perjalanan ini
masih panjang
sementara
puisi ku masih tak sampai
pada ruang-ruang
puisi
jogja 29 march
2014
Dialok Petani
dari mana akan
aku mulai
cerita dari
petani
dari nelayan
tentang
kedamaian
tentang
keadilan dan kesejahteraan
yang terus ia
harap
Di matanya,
aku melihat banyak cahaya
Sementara orang
lain tak melihatnya
Ketika senja
telah tanpak
Ia kembali
Menemui tempat
kedamaian
Dan malam memahat
perjalanan
Sampai
matahari menziarahi kembali dirinya.
Jogja 30 march
2014
Keterbatasan
Telah sampai
dimana kita dan semua terbatas
pada ruang dan waktu
dan aku baru saja merangkulnya
Dari setiap lekuk jalan
Yang menemani langkah
Keterbatasan
Belum usai kuterjemahkan
Dan dimatamu aku melihat senja
Yang menatap pelan
Dari wujud yang tak ada
Menjadi ada.
Jogja 22 march 2014
Kembali
ada cerita yang tersisa
nyanyian alam mengurai segala
dari satu
titik dan satu tetes air mata
aku kembali
menata kata-kata
melewati
lekuk-lekuk kehidupan
yang terus
mengusik tanpa lelah
meski
sebenarnya tubuh mulai rapuh
dan aku
kembali merangkulnya.
jogja 25 march
2014

0 komentar
Posting Komentar