Selasa, 29 November 2016

Puisi Salama Elmie dalam Antologi Puisi Menatap Sebuah Asa



Tangisan kalung sunyi

Tangan-tangan berkeliaran
Menatap dalam-dalam
Tentang langkah,tentang malam
Yang menghitung satu persatu
Dari mata yang berasap.

Waktu terus melangkah
Dan tak menemukan arah
Atap-atap tak menjelma.

Disini aku mengucap kata-kata
Dan tata bahasa
Dengan resah,dengan gelisah
Yang menggulunng waktu tak bermakna.

Ah..siang , ah... malam
Matahari yang tak lagi menjelma dalam tubuh
Mungkinkah semua terkubur jadi tanah?

Dan kini tinggal tangis di sepanjang jalan
Yang menekuni setiap kedip mata
Tapi semua tak bermakna
Ketika semua orang tak ada yang melihat.

Jogja, oktober 2013

Buku ini diterbitkan oleh Alif Gemilang Pressindo, 2014.
Silakan pesan di:
www.agpressindo.com

0 komentar